Kau dan aku belajar hari ini
Kau mengerti, aku tidak
Esok baru kupahami, tapi kau yang lupa
Bahwa ‘kau’ lah guru yang telah mengajari*
Bait di atas
adalah ungkapan untuk kawan-kawan dalam bahtera ‘pidisi’ dan psikologi. Bak
kata pepatah “sahabat adalah cermin pribadi” maka tanpa anda saya tak punya
muka J ... hahah
ga begitu, siapapun butuh ‘cermin’ untuk melihat apakah dia tetap cantik dan
ganteng, apakah penampilan anda sudah rapi dan menarik, apakah sudah menyamai
manisnya Dian Sastro atau seganteng Lee Min Ho? Tentu saja. Tapi selayaknya
mahasiswa segala hal adalah belajar, cermin membantu anda yang sangat pemalu
untuk tanpil percaya diri. Nah, inilah cermin yang saya maksud. Cermin untuk
berlatih acting, berekspresi, dan melihat gaya anda. Teman adalah tempat anda
belajar tanpa rasa malu, tanpa rasa sungkan, dan juga gratiss (inilah syurga
sebelum syurga, karena keikhlasan telah mengontraknya, makin banyak ngontrak
dapat bonus ke syurga yang sungguhan).
Teman bisa
mengkritik, mendorong dan memotivasi. Teman juga sebagai lawan kompetisi yang
paling asik. Kehadiran merekalah mencipta pengkondisian bagi perkembangan anda,
ocehan mereka yang memicu, dorongan yang cerewet, serta senyum semangat yang
menambah ilmu dan tenaga. Sungguh, harga sosial yang sangat mahal.
Kembali ke
laptop, terlalu panjang jika bercerita soal teman. Teman bisa di dapat kapan
dan dimana saja. pertanyaannya, apakah cukup berteman dengan orang-orang yang
sama dalam wadah yang sama pula? Jika demikian tidak salah jika akhirnya kita
berkembang menjadi pribadi yang kaku, sulit untuk merubah cara pandang. Sulit
untuk menerima kebenaran apalagi mensinkronkan dengan realita.
Saya terpaku
ketika mendapat undangan untuk memberi hak suara pada pemilu himpunan mahasiswa
dari daerah. Tanpa penjelasan apa misi dan visi, CV kandidat, dan lainnya yang
dapat dijadikan pertimbangan. Merasa geli dengan sistem pemilihan karena siapa
yang menyangka kalau separuh pemilih tidak mengenal siapa calonnya. ini adalah
pembelajaran demokrasi yang bobrok. terlepas dari tujuan dan motif mereka
membentuk organisasi, namun jika saja mengerti prinsip-prinsip untuk
membentuknya maka siapa yang berperan pasti menghasilkan ‘output SDM’ yang siap
pakai dimana saja.
Saya
berfikir, mungkin inilah penyebab kurang kritisnya saya di pidisi. Becoz
pembelajaran di dalamnya sangat pas meski belum efektif. Semua sejalan,
sepikiran, sedinamika, apalagi yah, jika ada persoalan diselesaikan dengan
musyawarah, dengan mufakat.
Begitulah
bahtera pidisi, mengapa banyak orang menjadi nyaman karena solusi yang
ditawarkan berintegritas dan bersolidaritas. Meski ada kompetisi tapi tak ada
permusuhan, tak ada konflik yang berarti. Kita bisa sepakat, kita bisa mufakat
dengan satu simbol, satu harapan. Allah ghayatuna...
saya sambung lagi ya,
itulah inti dari kisah setelah keluarnya diri dari bahtera, mencari rantau baru yang belum dikenal. barangkali apa yang anda pelajari hari ini belum bisa anda pahami, tapi yakinlah jika pengalaman tak ada yang sia-sia maka sebuah pembelajaran lebih berarti dari mendapatkan pengalaman. karena ia-nya merupakan racikan yang bukan sekedar memenuhi arsip memeori akan tetapi lihainya nalar dalam menanggapi persoalan. slamat belajar di bahtera 'pidisi..
salam kenal (kalo blm kenal), salam hangat buat kawan2..
putriana lahir di kuala kampar bulan maret 20 tahun yg lalu. angkatan 2009 psikologi.. mau share dengan saya sila klik dan kirim ke anna.fansury@gmail.com
itulah inti dari kisah setelah keluarnya diri dari bahtera, mencari rantau baru yang belum dikenal. barangkali apa yang anda pelajari hari ini belum bisa anda pahami, tapi yakinlah jika pengalaman tak ada yang sia-sia maka sebuah pembelajaran lebih berarti dari mendapatkan pengalaman. karena ia-nya merupakan racikan yang bukan sekedar memenuhi arsip memeori akan tetapi lihainya nalar dalam menanggapi persoalan. slamat belajar di bahtera 'pidisi..
salam kenal (kalo blm kenal), salam hangat buat kawan2..
putriana lahir di kuala kampar bulan maret 20 tahun yg lalu. angkatan 2009 psikologi.. mau share dengan saya sila klik dan kirim ke anna.fansury@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar