This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 10 Maret 2012

someone learner


Kau dan aku belajar hari ini
Kau mengerti, aku tidak
Esok baru kupahami, tapi kau yang lupa
Bahwa ‘kau’ lah guru yang telah mengajari*
Bait di atas adalah ungkapan untuk kawan-kawan dalam bahtera ‘pidisi’ dan psikologi. Bak kata pepatah “sahabat adalah cermin pribadi” maka tanpa anda saya tak punya muka J ... hahah ga begitu, siapapun butuh ‘cermin’ untuk melihat apakah dia tetap cantik dan ganteng, apakah penampilan anda sudah rapi dan menarik, apakah sudah menyamai manisnya Dian Sastro atau seganteng Lee Min Ho? Tentu saja. Tapi selayaknya mahasiswa segala hal adalah belajar, cermin membantu anda yang sangat pemalu untuk tanpil percaya diri. Nah, inilah cermin yang saya maksud. Cermin untuk berlatih acting, berekspresi, dan melihat gaya anda. Teman adalah tempat anda belajar tanpa rasa malu, tanpa rasa sungkan, dan juga gratiss (inilah syurga sebelum syurga, karena keikhlasan telah mengontraknya, makin banyak ngontrak dapat bonus ke syurga yang sungguhan).
Teman bisa mengkritik, mendorong dan memotivasi. Teman juga sebagai lawan kompetisi yang paling asik. Kehadiran merekalah mencipta pengkondisian bagi perkembangan anda, ocehan mereka yang memicu, dorongan yang cerewet, serta senyum semangat yang menambah ilmu dan tenaga. Sungguh, harga sosial yang sangat mahal.
Kembali ke laptop, terlalu panjang jika bercerita soal teman. Teman bisa di dapat kapan dan dimana saja. pertanyaannya, apakah cukup berteman dengan orang-orang yang sama dalam wadah yang sama pula? Jika demikian tidak salah jika akhirnya kita berkembang menjadi pribadi yang kaku, sulit untuk merubah cara pandang. Sulit untuk menerima kebenaran apalagi mensinkronkan dengan realita.
Saya terpaku ketika mendapat undangan untuk memberi hak suara pada pemilu himpunan mahasiswa dari daerah. Tanpa penjelasan apa misi dan visi, CV kandidat, dan lainnya yang dapat dijadikan pertimbangan. Merasa geli dengan sistem pemilihan karena siapa yang menyangka kalau separuh pemilih tidak mengenal siapa calonnya. ini adalah pembelajaran demokrasi yang bobrok. terlepas dari tujuan dan motif mereka membentuk organisasi, namun jika saja mengerti prinsip-prinsip untuk membentuknya maka siapa yang berperan pasti menghasilkan ‘output SDM’ yang siap pakai dimana saja.
Saya berfikir, mungkin inilah penyebab kurang kritisnya saya di pidisi. Becoz pembelajaran di dalamnya sangat pas meski belum efektif. Semua sejalan, sepikiran, sedinamika, apalagi yah, jika ada persoalan diselesaikan dengan musyawarah, dengan mufakat.
Begitulah bahtera pidisi, mengapa banyak orang menjadi nyaman karena solusi yang ditawarkan berintegritas dan bersolidaritas. Meski ada kompetisi tapi tak ada permusuhan, tak ada konflik yang berarti. Kita bisa sepakat, kita bisa mufakat dengan satu simbol, satu harapan. Allah ghayatuna...
saya sambung lagi ya,
itulah inti dari kisah setelah keluarnya diri dari bahtera, mencari rantau baru yang belum dikenal. barangkali apa yang anda pelajari hari ini belum bisa anda pahami, tapi yakinlah jika pengalaman tak ada yang sia-sia maka sebuah pembelajaran lebih berarti dari mendapatkan pengalaman. karena ia-nya merupakan racikan yang bukan sekedar memenuhi arsip memeori akan tetapi lihainya nalar dalam menanggapi persoalan. slamat belajar di bahtera 'pidisi..

salam kenal (kalo blm kenal), salam hangat buat kawan2..
putriana lahir di kuala kampar bulan maret 20 tahun yg lalu. angkatan 2009 psikologi.. mau share dengan saya sila klik dan kirim ke anna.fansury@gmail.com

Rabu, 07 Maret 2012

CERITA2


Iman syafi’i
Terkenal di dunia islam para pemimpin, mereka adalah imam Asy-Syafi’i. Dia Muhammad bin Idris bin Abbas bin Syafi’i. Keluarganya hidup di Makkah, namun kedua orang tuanya hijrah ke palestina. Syafi’i dilahirkan di gaza, palestina. Dan tak lama setelah ia dilahirkan ayahnya meninggal dunia. Tatkala umur syafi’i dua tahun, sesuai adat kebiasaan ibunya membawanya hingga bertemulah ia dengan keluarganya.
 Sejak kecilnya, syafi’i telah diarahkan kepada ilmu, maka ia pun belajar Al-Qur’an dan ia baru berumur tujuh tahun. Kemudian sang ibu mengirimkannya kepada ulama tafsir dan tajwid di masjidil haram. Dia paling baik hafalan Qur’an dan tartil dan pemahamannya, di waktu itu ia berumur tiga belas tahun. Dan dia juga sangat mencintai ilmu nahwu, dan sya’ir, maka berjalanlah ia ke kampung-kampung untuk mendengar di dalamnya kalam arab dan menghafal sya’ir-sya’ir mereka.
Kemudian pergilah syafi’ikepada imam malik di madinah munawwara  dan belajar kepada beliau hadits dan fiqih. Kemudian pergi ke makkah mukarramah, maka disana ia belajar ilmu bahasa arab. Kemudian ia pindah ke Baghdad, maka berkumpullah ia dengan ulama-ulama ahli fiqih. Kemudia ia pergi ke mesir di akhir abad kedua hijriyah, maka ia mengajar di sana sehingga ia meninggal dunia pada umur 54 tahun.
Dia mengarang kitab-kitabnya di makkah dan Baghdad  dan mesir dan karangan beliau yang paling banyak adalah fiqih dan ushul fiqih dan hadits, dan tidaklah kitab-kitabnya itu ditulis sendirian, ada sebagian lagi oleh muridnya. Dan dari karangannya akan hadits, risalah ushul fiqih, hukum-hukum Al-Qur’an, kitab ummi dalam fiqih, istilah perbedaan-perbedaan hadits, ilmu-ilmu pengadilan dan mawarits, dan perluasan di dalam fiqih dan banyak lagi.   
Maka tak heranlah apabila mazhabnya menjadi salah satu mazhab dari empat mazhab yang bersandar diatasnya orang-orang muslim. Dan mereka menyiarkannya ke seluruh penjuru alam.

Surat Dari Makkah Mukarramah
Yusuf kembali ke Negeri Haram di musim kemarau di Indonesia. Kemudian berjumpa Hasan dan kawan-kawannya. Daripadanya, inilah suratnya:

Makkah mukarramah, 12 dzulhijjah 1425 H
Temanku yang mulia Hasan Muhammad, Hamid Sahid dan Laila Abbas

Salam saya untuk anda semua dan salam hormat, kemudian daripada itu dengan bahagianya saya menulis surat kepada anda dari tempat turunnya wahyu dan pemimpin yang adil, Muhammad SAW. Dengan harapan semoga anda semua dalam keadaan baik dan sebaik-baik keadaan, saudara-saudaraku yang dimuliakan.
Saya meninggalkan Bandar Sukarno-Hatta sekitar pukul lima sore dan saya terbang dengan pesawat garuda Indonesia. Sekitar sembilan jam saya sampai ke bandara King Abdul Azis di Jeddah dengan selamat. Kemudian saya menaiki taksi ke tempat tinggalku di Makkah Mukarramah.
Dan pada pagi hari berikutnya saya perrgi ke Tan’im miqatul umrah. Saya disitu memakai pakaian ihram dan saya shalat dua rakaat di masjid Tan’im kemudian saya niat umrah karena Allah kemudian saya menuju ke Makkah Mukarramah. Masuk ke Masjidil Haram dari Babussalam, dan saya melihatnya dipenuhi manusia dan mereka thawaf mengelilingi ka’bah-Nya yang dimuliakan. Mereka shalat di sekitarnya dan berdo’a kepada Allah di sampingnya dan aku menyangka Masjidil Haram tidak dipenuhi dengan manusia di lain musim haji dan pada umumnya tidak ada perbedaan besar antara musim haji dengan musim lainnya dan banyak di dalamnya orang laki-laki berdzikir dan orang perempuan berdzikir kepada Allah Swt.
Teman-temanku yang dimuliakan!
Saya melaksanakan manasik umrah dari ihram, thawaf, kemudian  saya shalat di belakang maqam nabi Ibrahim, dan saya berdoa kepada Allah di dekat Multazam, kemudian saya melaksankan sa’i dan mencukur rambut. Kemudian saya minum air zam-zam.
Saudaraku yang beragama islam
Saya mengharapkan bahwa antara kita dapat berteman dengan kekal, dan aku mengharapkan membalas surat ini secepat mungkin.
Dan akhirnya, semoga Allah memberitahukan atas suatu yang kami harapkan dengan sebaik-baik keselamatan.

Saudaramu,
Yusuf Abdul Karim    


Kewajiban Manusia terhadap Tuhannya
Allah dan yang diutus oleh Allah berfirman :”Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi…” (Al-Baqarah 177)
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu wajib untuk mendirikan kewajiban terhadap Tuhannya , dan demikianlah sebagaimana berikut :
Pertama, iman kepada Allah, manusia meyakini bahwa keesaan Allah dan kekuasaan Allah dan semua sifat-Nya,dan meyakini ketetapan-Nya dan kekuasaan-Nya. Kemudian mengikutinya dan mensyukuri atas nikmat-Nya, Allah berfirman : “. . .padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”(At-Taubah : 31). Al-qur’an telah memperingatkan bahwa sesungguhnya syirik menduakan Allah itu dosa besar. Allah berfirman : “...sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Lukman : 13).
Kedua, keyakinan meyakini hari akhirat, yaitu keyakinan manusia bahwa sesungguhnya disana ada hari kebangkitan manusia setelah mati dan adanya perhitungan atas amalnya. Allah berfirman : “…karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”(Al-Isra : 36) sesungguhnya meyakini hari kebangkitan dan hari perhitungan akan membawa manusia menjauhi kejelekan dan mencintai kebaikan.
Ketiga, iman kepada malaikat, yaitu manusia meyakini bahwa sesungguhnya disana ada malaikat mereka adalah hamba yang mulia tidak bermaksiat kepada Allah apa yang dilarang olehnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan. Allah berfirman : “Dan mereka berkata,”Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak,”Maha Suci Dia. Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.” (Al-Anbiya’ : 26).
Keempat, meyakini kitab-kitab-Nya, yaitu manusia meyakini terhadap kitab-kitab yang diturunkan atas para nabi dan meyakini bahwa sesungguhnya kitab itu dari sisi Allah. Disebutkan Al-qur’an adalah mazhab Ibrahim, dan taurat (musa), zabur ( daud), injil (isa), dan Al-qur’an kitab muhammad saw. Allah berfirman: “Dia menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran,membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan injil. Sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan...”(Al-Imran: 3-4), dan Allah berfirman:”...dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud .“(An-Nisa: 163), dan Allah juga berfirman: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la: 18-19).
Kelima, iman kepada para nabi, yaitu manusia meyakini semua nabi dan rasul. Mereka adalah para nabi -Nya sebagai para rasul, mereka diutus Allah untuk manusia sebagai petunjuk jalan yang lurus. Allah berfirman: (Al-Ghafur : 78). Dan kepada Musa, Allah berfirman lansung.
























Mesjid Di Masa Pertama
Sebidang tanah bukanlah tembok dan atap mesjid adalah tempat untuk sujud atau tempat sholat dan tiap-tiap mesjid itu tempat yang bersih yang khusus untuk sholat dan tidak di isyaratkan mesjid itu bangunannya megah, cukup dengan atap dan tembok dinding sebagaimana kaum muslim mesjid dimasa pertama, yaitu sebidang tanah-tanah yang memisahkan dari yang lainnya dengan parit untuk menjaga diri berlalunya manusia didalamnya yang tadi suci dan dari masuknya binatang dari mesjid.
Disetiap Negara islam itu ada mesjid bukanlah tembok atau atap akan tetapi pelantara yang kecil yang dibentengi tikar untuk berdirinya manusia untuk sholat didalamnya.Beginilah keadaan mesjid Rasulullah dimasa pertama sejak didirikan dimadinah munawarah.
Rasulullah saw. Berkumpul dimesjid ini dengan para sahabatnya untuk belajar mendapatkan petunjuk dan musyawarah dalam masalah utama dan dunia. Beginilah keadaan mesjid sebagai markas untuk berdiri secara khusus dan secara umum sumber untuk kebudayaan. Atas pengaruh mesjid nabawi maka berdirilah beberapa mesjid di beberapa Negara yang ditaklukkan oleh kaum muslim yang terpenting diantaranya:
·   Mesjid Basrah yang dibangun oleh Utbah bin Goswan tahun 14 H yang dikelilingi dengan parit dan belum mempunyai dinding.
·   Mesjid Kubah yang dibangun oleh Saat bin Abi Waqas tahun 17 H yang dikelilingi dengan pagar.
·   Mesjid Umar bin as di pusat Mesir yang dibangun oleh pemuda ini (Umar bin as) tahun 21 H.
·   Mesjid Uqbah bin Napi QarawanBirumis yang dibangun oleh pemuda agung ini antara tahun 50 H dan 55 H.
·   Mesjid Aghsah di Qudus Palestina yang dibangun di jaman umar bin Khatab Khafilah yang kedua.

Kaum muslim berkumpul di mesjid ini untuk beribadah dan mendapatkan pelajaran Rasulullah saw.dan bermusyawarh dalam agamadan di dunia dan menyadari bahwa sesungguhnya maka semua dalam kalimat satu. Beginilah tiap-tiap permulaan mesjid di masa pertamasebagai markas dakwa islam secara khusus dan sumber pertemuan umum. Dan telah diperbaharui bangunan-bangunan mesjid ini sesuai dengan perkembangan zaman, sampai jadilah baginya mikrofon, kubah, dan tempat azan, dan dihiasi dengan bermacam-macam dan diterangi dengan lampu-lampu yang indah.









Mus’ab Adalah Guru Pejuang
            Mus’ab bin umar dibesarkan dimekkah mukarramah dalam keluarga yang mulia yang terhormat. Ayahnya seorang laki-laki yang kaya raya dari suku quraisy, dan sebelum datangnya dakwa islam mus’ab adalah merupakan diantara orang-orang pendahulu yang pertama, atau diantara orang-orang yang terdahulu masuk islam dari dakwa rasul. Musa mengutamakan kehinaan dan kefakiran dari pada atas kekayaan dan kemuliaan. Keimanan mengatasi kekufuran dan kesesatan.    
            Penduduk yasrib meminta nabi agar dikirimkan seseorang dari para sahabat untuk mengajarku al-qur’an dan ilmu islam, maka nabi SAW memilih mus’ab untuk memenuhi permintaan yang penting ini maka mus’ab mengajarkan kaum muslim dari golongan al-qur’anul karim dari hukum-hukum agama dan apa-apa dari ilmu islam
            Sebelum mus’ab sampai kemadinah. Belum ada di madinah melainkan 12 orang yang muslim, setelah adanya peristiwa penting ini maka memeberikan faedah kepada pikirannya dan akhlaknya yang mulia dan keimanannya yang mantap. Kemudian kaum ansar menyayangi beliau. Baru beberapa bulan beliau berdiam dimadinah sehingga masuklah masyarakat madinah ke agama islam dan bertambahlah jumlah mereka dan semakin keimanan didalam hati mereka.
          Mus’ab hijrah ke abasyah bersama kaum muslim yang pertama dan jumlah mereka 83 laki-laki sebagaimana hijrahnya bersamanya rasul kemadinah munawarah. Mus’ab membawa bendera jihad pada perang badar pada tahun kedua hijrah. Didalam perang itu kaum muslim memperoleh kemenangan atas orang-orang kafir. Beliau juga membawa bendera pada perang uhud pada tahun ketiga hijrah dan tak terlepas bendera dari tangan beliau sampai beliau terbunuh 9 syahid diperang ini, beliau mengangkat bendera islam.
            Beginilah riwayat zuhud mus’ab pada harta dan kekayaan, yang memenuhi hartanya dengan keimanan dan beliau berjuang dijalan kitab Allah dan hukum-hukum agama. Dan diriwayatkan pada beliau hijrah ke habsyah dengan jalan agama dan beliau mempertahankan agama islam sampai beliau mati syahid pada orang uhud. Firman Allah : “Diantara orang-orang mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah ; maka diantara mereka itu ada yang gugur. Dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu –nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya). Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenaran-Nya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendakinya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.” (Al-Azhab : 23-24). 








Jadilah Orang Yang Optimis
            Optimis adalah seseorang melihat kepada sesuatu dari sisi menggembirakan meskipun hatinya tidak sesuai. Dan kebalikan dari optimis adalah pesimis. Pesimis adalah seseorang yang melihat kepada sesuatu dari sisi yang menyusahkan dan menyakitkan.
            Laki-laki yang pesimis melihat alam ini penuh dengan kesusahan, penyakit, dosa, bencana dan kegelisahan, dan orang yang pesimis itu tak melihat bahwa sesungguhnya di dalam alam ini ada juga yang senang. Sehat dan kebaikan serta ketenteraman didalamnya. Maka dari pada itu orang yang pesimis dia pasrah kepada keadaannya yang menyedihkan dan putus asa dari kehidupannya, tidak ada orang yang pesimis akan suatu cita-cita dan dia berkeyakinan bahwa sesungguhnya dia puas mengatasi persoalan hidupnya, tidak memungkinkan akan pekerjaannya,dan dia berkeyakinan bahwa ia tidak mampu menghadapi persoalan hidupnya dan tak bisa mengharapkan kebaikan di masa yang akan datang.
            Adapun jalan orang optimis adalah tidak melihat sesuatupun kesedihan di alam ini, bahkan melihat alam ini penuh dengan kesenangan,kesehatan,kebaikan,ketentraman,keamanan, dan keselamatan. Maka dari itu orang optimis tidak putus asa meraih kekuasaan dalam hidupnya, bahkan berkeyakinan bahwa sesungguhnya dia puas mengatasi problema dari masalah-masalah hidupnya, bahkan berusaha meraih kesuksesan.     Orang yang optimis memiliki pekerjaan yang agung dan bercita-cita menjadi orang yang alim cerdik pandai atau menjadi pedagang yang sukses atau industriawan yang ahli dan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya dengan susah payah dan tanpa kebosanan.
            Kita menyaksikan dalam kehidupan kita bahwa barang siapa yang bertekad untuk menempuh jalan 1 km, maka dia mersa kecapean ketika menempuh jalan tersebut. Dan adapun orang yang bertekad untuk menempuh jalan 5 km,1/2 km, dan 2 km atau 3 km tanpa kesulitan kaerna sesungguhnya, tujuannya jauh dan luas. Sanggup untuk memantapkan pekerjaannya, apabila menemukan keganjalan-keganjalan pada waktu mencapai cita-citanya dia tak putus asa bahkan ia sabar dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh sampai mencapai kesuksesan dan kemenangan.
            Dan orang mukmin yang optimis selalu memohon rahmat Allah semata-mata, firman Allah: “. . .Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang kamu kumpulkan.”Orang optimis tidak memohon kepada Allah tidak bercita-cita meraih kesuksesan materi semata-mata, bahkan sesungguhnya keberhasilan yang besar disisi-Nya yaitu sesungguhnya orang itu meraih kesuksesan baik materi dan kesuksesan di dunia dan kesuksesan dalam akhlaknya dan pada setiap segi kehidupan.
            Akan tetapi kita melihat banyak manusia pada hari ini mengukur kesuksesan seseorang itu dengan kesuksesan materi saja, tidak pada agama dan pada agamanya dan mereka lebih memilih siapa yang memiliki harta yang banyak dan memakan makanan yang lezat dan memakai pakaian yang mewah. Sebagaimana kata-kata syair :”Jika sedikit hartaku maka tidak ada maka tidak ada yang dekat menemaniku. Jika banyak hartaku maka tiap-tiap manusia menemaniku.
Orang mukmin yang optimis, mereka menuntut harta, juga menuntut kekayaan jiwa. Maka apalah harga kekayaan harta tanpa kekayaan jiwa? Dan apalah nilai kesuksesan tanpa akhlak(baik)?dan apalah nilai (kesuksesan) dunia tanpa (kesuksesan) akhirat? Al-Qur’an memberi petunjuk kepada orang-orang muslim bahwasanya akhirat lebih baik bagimu daripada dunia.
Oleh karena itu, janganlah menuntut wahai saudaraku, kekayaan materi saja, tuntulah juga kekayaan jiwa! Janganlah engkau menuntut wahai saudariku, kesuksesan materi saja, dan tuntutlah juga kesuksesan dalam agama dan akhlaq.
Wahai saudaraku, jadilah orang optimis, dan janganlah pesimis! Dan wahai saudariku, jadilah orang optimis dan janganlah pesimis!






Islam Dan Ilmu Pengetahuan
            Dikatakan sesungguhnya ilmu itu ada dua bagian: yang pertama ialah ilmu yang khusus menerangkan hukum-hukum syariah dan masalah-masalah didalamnya, dan ilmu syariah itu untuk diketahui dengan ilmu tafsir dan hadits dan fiqih dan tauhid. Dan bagian yang kedua yaitu ilmu menerangkan alam kenyataan seperti ilmu tobait, kimia, matematika, geografi, dan sebagainya. Semua itu dikenal dengan ilmu dunia.
             Islam datang dam memeritahkan manusia untuk mengikuti hukum-hukumnya. Dan seorang mukmin itu tidak dikatakan muslim kecuali mengikuti hukum-hukum agama. Bagaimana kita mengetahui hukum-hukum ini? Hukum-hukum ini tidak bisa diketahui kecuali ilmu dan mempelajarinya. Maka dari itu setiap muslim itu wajib untuk mempelajari ilimu-ilmu agama yang dapat membantu untuk mengenal Allah dan hukum-hukum syariatnya kecuali dan inilah maksud perkataan Rasulullah saw. (menuntut ilmu itu wajib bagi orang laki-laki dan perempuan).
Sebenarnya islam mendorong untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, sebagaimana Allah berfirman: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang).mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka. . .” (At-Taubah:23) dan berfirman: “. . . maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”(An-Nahl:43). Dan sebenarnya islam juga mendorong untuk mempelajari ilmu-ilmu duniawi, sebagaimana firman-Nya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. . .”(Al-Qashas:77). 
            . . .Maka islam mengajarkan untuk menuntut ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu duniawi kepada setiap muslim dan muslimah, dan mendorong mereka semua untuk menuntutnya dengan gaya bahasa yang berbeda. Firman Allah: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah. . .”(Al-A’raf:185), dan berfirman: “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?. Dan langit, bagaimana ditinggikan?. Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan?.”(Al-Gasyiyah:17-20).
Kita mengetahui dari ayat ini bahwa sesungguhnya islam menganjurkan atas kaum muslim untuk bercita-cita di alam ini dan mengenali rahasia-rahasianya. Ini semua tidak mungkin kecuali dengan ilmu dunia seperti ilmu geografi,falaq,ilmu alam dan sebagainya. Dan dengan ilmu-ilmu duniawi ini akan menuntun kita akan kekuasaan Allah di alam ini dan keajaiban penciptaan-Nya, maka bertambah keimanan kita dengan ilmu, tidak taqlid, mengabdi kepada-Nya dengan keyakinan, dan dan dengan ilmu-ilmu duniawi memberikan manfaat kepada kita dari kebaikan-kebaikan dunia dan kebaikan rezeki. Firman Allah: “. . .niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu  dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Telitiapa yang kamu kerjakan.”(Al-Mujadilah:11).
            Kita mengetahui dari apa yang telah disebutkan bahwa sesungguhnya islam mendorong kaum muslimin untuk menuntut ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu duniawi. Maka dari itu, belajar di madrasah islam menuntut ilmu-ilmu duniawi, di sana juga belajar ilmu-ilmu agama.









Mesjid Istiqlal
            Kita mengetahui bahwasanya mesjid mempunyai kedudukan yang tinggi yaitu tempat untuk melaksanakan ibadah yang bagi kaum muslim sebagai syair agama mereka. Bahwa mesjid dimasa permulaan islam sebagai pusat beribadah dan untuk memutuskan perkara serta pusat ilmu pengetahuan dan sebagainya. Baik dari perkara-perkara yang diatur kehidupan kaum muslim.
            Bagi kaum muslim mempunyai pengaruh besar dalam pembangunan mesjid. Sebagaimana kita saksikan dinegara kita banyak mesjid yang dibangun dengan indah dan teratur dan dihiasi dindingnya dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan diterangi dengan lampu-lampu yang indah dan dibangun menara yang tinggi sebagaimana kita lihat di mesjid Istiqlal Jakarta.
            Asal peletakan batu dalam membangun mesjid ini adalah banyak sukarnya. Presiden negara yang pertama pada tanggal 24 Agustus 1961 H. Mesjid Istiqlal dibangun diatas sebidang tanah yang luasnya mencapai 12 hektar dan mesjid itu sendiri mencapai satu hektar kemudian diresmikan oleh presiden Soekarno pada tanggal 22 April 1978 M.
            Sesungguhnya Istiqlal adalah mesjid yang besar di Indonesia, bahkan yang dilapisi dengan bala anti karat, keadaan mesjid ini dibagi atas 5 tingkat, tingkat pertama perpustakaan islam dan kantor perpustakaan khusus untuk berwudu dan WC. Dan pada tinkat kedua dapat ditemukan ruangan terbuka sehingga mesjid dapat menampung seratus ribu jamaah. Qubah mesjid yang besar menjulang tinggi garis tengahnya mencapai 45 m yang terbuat dari keramik-keramik api Jerman.Ketinggian qubah bulan sabit mencapai 3 m dengan bintang lima, adapun menara azan ketinggiannya mencapai 65 m.
           Mesjid dikelilingi dengan halaman yang luas yang dapat menampung seribu mobil.Kaum muslim memberikan perhatian besar atas pembangunan mesjid sebagaimana diadakannya. Agama berhubungan dengan isra’ dan mi’raj Rasulullah dan nuzul Qur’an yang dihadiri oleh presiden dan para mentri, duta besar Negara islam yang ada di Jakarta sampai kaum muslim penduduk Jakarta.